Ustaz Abdul Somad Bicara soal Batal Ceramah di Harlah NU

 

Jakarta - Sempat beredar informasi simpang siur mengenai jadi-tidaknya Ustaz Abdul Somad mengisi ceramah di peringatan hari lahir (harlah) NU di Riau. Abdul Somad memberikan klarifikasi mengenai ketikdakhadirannya di acara itu. Abdul Somad memberikan penjelasan melalui akun Instagram-nya, @ustadzabdulsomad, Senin (7/5/2018). Merujuk pada penjelasannya, Abdul Somad menyatakan akhirnya dia batal mengisi ceramah, tapi dengan tetap memberikan pemberitahuan delapan hari sebelumnya. Sebelum ada kepastian dari Abdul Somad ini, sempat beredar kabar simpang siur mengenai jadi-tidaknya sang penceramah memberikan tausiah. Isu itu mengemuka setelah munculnya capture percakapan di grup WhatsApp yang menyudutkan Abdul Somad. 

Berikut penjelasan Abdul Somad: Klarifikasi Ketidakhadiran UAS pada Harlah NU 

1. Prof. Dr. Ahmad Mujahidin meminta kepada UAS melalui WA agar memberikan tausiyah pada Hari Lahir NU di Riau. Namun UAS tidak dapat hadir karena bertabrakan dengan jadwal di Surabaya (27-29 April) 

2. Saudara Fery dan Bapak Nazar (Pengurus NU dan Pegawai Kemenag Riau) menemui UAS di Hotel Batiqa (27 Maret 2018) untuk meminta agar UAS bersedia memberikan tausiyah pada Harlah NU di Riau, namun UAS tidak dapat memenuhi undangan tersebut karena bertabrakan dengan jadwal di Surabaya 

3. Saudara Fery dan Tengku Rusli Ahmad menemui UAS di Ruang VIP Bandara Sultan Syarif Kasim 2 agar memberikan tausiyah pada harlah NU di Riau tanggal 8 Mei 2018, UAS tidak dapat memenuhi undangan tersebut karena sore hari akan ke Kampar. Tapi karena Saudara Fery dan Tengku Rusli Ahmad bolak balik mendesak dan hanya 1 jam saja, maka UAS pun mengalah dan memberikan waktu, sore hari dari jam 16.00-17.00 WIB 

4. Pada tanggal 27 April, tersebar tulisan di grup "Forum Alumni Gagasan" (lihat gambar nomor 2-4 / poin ke 4) 

5. UAS tidak boleh satu panggung dengan para petinggi (lihat gambar nomor 6) 

6. Pada tanggal 1 Mei, Saudara Nawir (Tim UAS) mengirim WA ke Saudara Fery agar panitia mencari pengganti karena masih ada waktu 8 hari lagi agar tidak terjadi fitnah. 

7. Demikianlah klarifikasi ini ditulis agar tidak menjadi fitnah, tetap menjaga Ukhuwah Islamiyah sesama Nahdlatul Ulama dan ukhuwah wathaniyah dalam bingkai NKRI 8. Wallahu muwaffiq ila aqwamit-thariq. (FS)

Sumber : Detik 

Subscribe to receive free email updates: