Jokowi Diminta Terus Cari Dukungan Negara Lain Soal Yerusalem

Jakarta - Kedubes Amerika Serikat (AS) untuk Israel, akan pindah dari Tel Aviv ke Yerusalem pada 14 Mei nanti. Komisi I DPR yang membidangi urusan internasional meminta pemerintah Indonesia untuk mempengaruhi negara lain selesaikan konflik Israel dan Palestina. "Kita minta Indonesia bersama negara-negara lain yang mendukung untuk bisa mempengaruhi AS agar tidak melakukan tindakan yang menghambat proses penyelesaian konflik Israel dan Palestina," ujar Wakil Ketua Komisi I DPR Satya Widya Yudha kepada detikcom, Jumat (11/5/2018) malam. Baca juga: Jokowi: PM China Dukung Perdamaian bagi Bangsa Palestina Baca juga: Trump Bakal Ikuti Pembukaan Kedubes AS di Yerusalem Lewat Video Satya juga menyebutkan Indonesia bisa memainkan peran dalam forum dan internasional untuk membela Palestina. Bahkan Presiden Jokowi harus bisa mendapatkan dukungan dari negara-negara maju seperti China, Rusia dan Prancis. "Konkritnya Presiden (Jokowi) yang harus memperjuangkan posisi Indonesia tersebut di atas dalam berbagai forum international, termasuk G20 untuk mendapatkan dukungan dari negara-negara maju khususnya yang mempunyai hak veto seperti China, Rusia dan Prancis," tutur dia. "Bentuk bela Palestina harus dengan cara cerdik seperti yang saya sampaikan dengan mempengaruhi negara-negara lain yang sejalan," kata Politikus Golkar ini. Baca juga: Di Depan Ulama 3 Negara, Jokowi Kecam Sikap AS soal Yerusalem Sementara itu, Ketua Komisi I DPR Abdul Kharis mengaku mendukung kegiatan aksi damai untuk Kemerdekaan Palestina. Politikus PKS ini merasa optimis tidak akan berdampak negatif bagi Indonesia karena memang dikenal sebagai penganut politik bebas aktif. "Indonesia itu menganut politik bebas aktif dan jelas kita juga dorong selain aksi damai juga Desember tahun lalu bersama 128 Anggota Majelis Umum PBB kita tolak rencana AS buka dubes di Yerusalem, kita juga dorong OKI dan semua negara yang mendukung kemerdekaan Palestina," tegas Kharis. Sum:detik.com

Subscribe to receive free email updates: