Yusuf Mansur Lebih Tenteram Jika Tak Masuk 200 Rekomendasi Mubalig


Jakarta, Beritatimur.id
Ustaz Yusuf Mansur bersyukur diberikan mandat oleh Kementerian Agama untuk menjadi mubalig atau penceramah yang terekomendasi. Namun, jika harus memilih, sebetulnya, Yusuf tidak ingin namanya masuk dalam daftar rekomendasi itu.

Bukannya tidak suka atau berterima kasih, namun, Yusuf mengaku dirinya adalah seorang santri yang masih harus banyak menimba ilmu.
"Saya lebih senang dan lebih tenteram, tidak ada di daftar nama. Bukan karena enggak suka dan tidak berterima kasih. Tapi, lebih karena saya, masih santri, masih belajar, dan begitu banyak salah dan ketidakmampuannya. Malu rasanya sama senior-senior yang justru enggak masuk," tulis Yusuf dalam akun instagramnya, @yusufmansurnew, Sabtu (19/5).
Pernyataan ini merupakan respons Yusuf usai Kemenag merilis 200 mubalig yang direkomendasikan untuk diundang dalam kegiatan keagamaan. Para mubalig itu, dianggap memenuhi tiga indikator mubalig versi Kemenag, yakni memiliki kompetensi keilmuan agama yang mumpuni, reputasi yang baik, hingga berkomitmen kebangsaan yang tinggi.
Yusuf pun meminta masyarakat untuk tetap tenang dan tidak gaduh menanggapi ini.

Hasil gambar untuk ustad yusuf mansur

"Enggak kepingin juga saya, dan kayaknya kawan-kawan semua yang ada di daftar itu, kemudian menjadi terbelah, menjadi berseberangan, dengan beliau-beliau, yang lebih arif, lebih bijak, lebih 'aalim, lebih saleh. Akhirnya, merugikan dakwah yang lapangannya semakin menantang dan perlu kerja sama semua pihak," tuturnya.


Menteri Agama Lukman Hakim sebelumnya menegaskan, masyarakat tidak wajib mengikuti seluruh mubalig yang masuk dalam daftar. Lukman memastikan tidak ada larangan tertentu dalam menentukan penceramah yang disukai masyarakat, untuk mengisi acara di tempat mereka.
Sehingga, Yusuf meminta masyarakat untuk tidak memandang ini semua sebagai sebuah masalah. Yusuf juga mengimbau, jangan sampai terdapat penolakan terhadap mubalig yang berada di luar rekomendasi Kemenag tersebut. (Mj)


Sumber : kumparan

Subscribe to receive free email updates: