Titik Panas di Pulau Sumatra jumlahnya 78 ,terdeteksi BMKG





Jakarta,- Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), mendeteksi 78 titik panas atau 'hotspot' terdeteksi di seluruh Pulau Sumatra, yang menjadi indkasi awal terjadi kebakaran lahan dan hutan.

Berdasarkan laporan analisa BMKG Stasiun Pekanbaru pukul 16.00 WIB sebanyak 78 titik panas tersebar di 10 provinsi. Jumlah paling banyak adalah di Riau yakni 23 titik.


Kemudian, daerah dengan 'hotspot' cukup banyak ada di Bengkulu sebanyak 18 titik, Sumatera Utara (14), Aceh (10), Jambi (4), Sumatera Selatan (4), Sumatera Barat (2) dan masing-masing satu titik di Lampung, Kepulauan Riau, dan Bangka Belitung.


Untuk 23 'hotspot' di Riau tersebar di Kabupaten Siak mencapai 9 titik, Pelalawan (5), Dumai (3), Bengkalis (3), Rokan Hilir (2), dan Rokan Hulu (1).

Dari 23 titik tersebut, ada dua titik yang memiliki tingkat keakuratan (level confidence) 70 persen yang artinya bisa disimpulkan benar-benar terjadi kebakaran.

"Dua titik itu masing-masing di Kabupaten Siak dan Rokan Hilir," kata Kepala BMKG Stasiun Pekanbaru, Sukisno, seperti dikutip dari Antara.

Hingga kini kebakaran masih dinilai masih rawan terjadi di Provinsi Riau menjelang Lebaran dan Asian Games 2018.

Pemprov Riau telah memperpanjang status siaga darurat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) sejak 19 Februari 2018 hingga 30 November 2018. Sebelumnya status itu berakhir pada 31 Mei 2018. Perpanjangan status itu, salah satunya sebagai bagian dari upaya untuk mensukseskan pagelaran olahraga akbar se-Asia, Asian Games 2018.

"Yang utama itu tentu Asian Games, Jakarta dan Palembang. Kita sepakat satgas semua menetapkan perpanjangan status mulai 1 Juni sampai 30 November 2018," kata Wakil Komandan Satuan Tugas (Satgas) Karhutla Riau, Edwar Sanger.


Keputusan itu berdasaran rapat evaluasi yang mengarah pada sejumlah kesimpulan. Pertama, bahwa berdasarkan prakiraan BMKG Stasiun Pekanbaru sebagian wilayah Riau segera memasuki kemarau.

"Kemarau di Riau diprediksi akan berlangsung hingga September mendatang. Terus kenapa kita tetapkan hingga November. Itu sebagai bentuk antisipasi kita," terangnya.

Hingga akhir Mei 2018, satgas mencatat lebih dari 1.800 hektare lahan di Riau hangus terbakar sepanjang periode pertama status siaga berlangsung.

fs
cnn

Subscribe to receive free email updates: