Pemprov DKI Siapkan Skema Tarif OK OTrip

Hasil gambar untuk mobil angkot ngetem
Angkutan kota - beritatimur/mjb

Jakarta, Beritatimur -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta tengah menyiapkan skema tarif untuk layanan OK OTrip.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan skema tarif tersebut diperlukan guna bisa menentukan tarif yang tepat, serta tidak merugikan PT Transjakarta maupun pihak operator.

"Kita ingin angka itu angka yang memang tepat," kata Anies di Balai Kota Jakarta, Selasa (17/7).

Anies menyampaikan jika tarif yang dipatok terlalu rendah maka akan merugikan para operator. Namun, jika terlalu tinggi, kata Anies, justru bisa merugikan masyarakat.

Ia menambahkan anggaran Pemprov DKI mencukupi untuk memberikan subsidi tarif OK OTrip tersebut.

"Tapi jangan dibalik anggarannya dulu kemudian baru skema, dibalik skemanya dulu baru anggarannya dimasukkan," tuturnya.

Nantinya, setelah tarif ditentukan oleh Badan Pelayanan Pengadaan Barang Jasa (BPPBJ), PT Transjakarta bersama Dinas Perhubungan dan pihak terkait lainnya akan segera menyiapkan payung hukum untuk program OK OTrip.

"Dengan adanya payung hukum itu lalu kita bisa melakukan langkah-langkah berikutnya," ujar Anies.

Sementara untuk perpanjangan uji coba OK OTrip, Anies menyebut masih belum menentukan batas waktunya.

Baca juga : Kalender Pendidikan 2018/2019

Pemilik angkot dari Koperasi Kolamas, Petrus Tukimin mengatakan operator dan pengusaha bus kecil masih enggan untuk bergabung OK OTrip karena belum sepakat soal tarif.

Menurut dia tarif untuk sejumlah rute perjalanan angkot dan bus kecil yang diajukan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta masih terlalu rendah dan belum disepakati oleh para pemilik dan operator.

OK OTrip yang berlaku saat ini adalah rute-rute panjang dengan jarak 170 hingga 190 kilometer (km) dan dikenakan tarif yang cukup murah sebesar Rp3.450 per kilometer. 

"Kalau pemilik dan pengusaha inginnya Rp4.800 per km, sementara berdasarkan kajian dari PT TransJakarta itu Rp3.750 per km cuma jaraknya diperpanjang jadi 170 km sulit jadinya," kata Petrus.

Saat ini, Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno telah memutuskan untuk memperpanjang masa uji coba program OK OTrip hingga pertengahan Agustus.

Meski masa uji coba diperpanjang, Sandi mengakui OK Otrip tetap tak bisa mencapai target dari sisi jumlah trayek dan jumlah operator yang bergabung.

Baca juga : Puncak Haji pada Musim Panas
(mjb)

Sumber : cnnindonesia

Subscribe to receive free email updates: