'Babe', Kode Lain dalam Kasus Suap Proyek Meikarta

'Babe', Kode Lain dalam Kasus Suap Proyek MeikartaProyek Meikarta oleh Lippo Group. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)
Jakarta, Beritatimur -- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyatakan kembali menemukan kode dalam dugaan suap pengurusan izin proyek pembangunan Central Business District (CBD) Meikarta, di Cikarang, Kabupaten Bekasi.

Kali ini, kode baru yang berhasil diidentifikasi lembaga antirasuah adalah 'Babe'.

"Kami menemukan kode baru dalam proses pengurusan izin Meikarta tersebut, yaitu 'Babe'," kata Juru Bicara KPK Febri Diansyah saat dikonfirmasi lewat pesan singkat, Rabu (17/10).


Febri mengatakan bahwa pihaknya kini tengah mendalami penggunaan kode 'Babe' itu untuk apa. Menurutnya, dari pemeriksaan awal kode 'Babe' digunakan oleh salah satu tersangka yang diduga sebagai pemberi.

"Belum bisa kami sampaikan mengacu pada siapa, namun kami duga itu adalah kode dari salah satu pihak pemberi," ujarnya.


Baca juga : Bersama Karang Taruna RW.08 Bantu Palu Donggala

Dari informasi yang dihimpun CNNIndonesia.com, kode 'Babe' terindikasi panggilan konsultan Lippo Group, Fitra Djaja Purnama kepada Direktur Operasional Lippo Group, Billy Sindoro. Fitra kerap menyebut 'Babe' ketika berkomunikasi dengan pejabat Pemerintah Kabupaten Bekasi.


Salah satu komunikasinya adalah saat para pejabat Pemerintah Kabupaten Bekasi meminta jatah kepada Fitra. Ketika itu Fitra menyampaikan akan mengomunikasikan kepada 'Babe'.

Sebelumnya, KPK menyebut dalam dugaan suap kepada Bupati Bekasi Neneng Hasanah Yasin ini para pihak menggunakan kode atau sandi untuk menyamarkan identitas. Kode yang dipakai di antaranya Tina Toon, Melvin, Windu, dan penyanyi.

Dalam kasus dugaan suap izin proyek pembangunan Meikarta ini, KPK menetapkan Neneng dan Billy sebagai tersangka. Selain mereka berdua, lembaga antirasuah juga menjerat tujuh orang lainnya.



Tujuh tersangka lainnya adalah pegawai Lippo Group Henry Jasmen, dua konsultan Lippo Group yaitu Taryudi dan Fitra Djaja Purnama.

Kemudian Kepala Dinas PUPR Kabupaten Bekasi Jamaludin, Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Bekasi Sahat M Nohor, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Bekasi Dewi Tisnawati, serta Kepala Bidang Tata Ruang Dinas PUPR Kabupaten Bekasi Neneng Rahmi.

sumber cnnindonesia

Subscribe to receive free email updates: