Jokowi Sebut Sontoloyo, Sandi Singgung Ekonomi Ojo Loyo
Jakarta, Beritatimur -- Calon Wakil Presiden nomor urut 2 di Pilpres 2018, enggan merespons pernyataan Presiden soal politikus sontoloyo, dan lebih memilih menggunakan permainan kata berupa ajakan 'ojo loyo' (jangan lesu) kepada para pemuda. "Enggak ada komentar (soal sontoloyo), saya bilang ke anak muda ayo, milenial ojo loyo, ojo loyo," kata Sandi di Jakarta, Sabtu (27/10). Sandi meminta anak muda untuk terus meraih kesempatan di 2019 dan juga menyinggung soal ekonomi yang harus dikuatkan di tahun depan. "Ekonomi harus kita bangkitkan, dan di bawah Prabowo (Subianto)-Sandi fokusnya adalah ekonomi harus ojo loyo," jelas dia. Sandi menjelaskan pasangan Prabowo-Sandiaga mencanangkan sejumlah program, beberapa di antaranya ialah program anak minum susu, program pertanian hingga kesehatan di desa-desa. Latar belakang dari program-program ini, menurutnya, adalah masalah ekonomi menjadi topik utama yang ia temukan di masyarakat, salah satunya ketika mengunjungi warga di Brebes, Jawa Tengah, kemarin. "Rata-rata yang keluar masalah pekerjaan dan harga yang membebani, karena dua itu top of mind ekonomi, karena ekonomi selalu mendominasi setiap percakapan saya sama masyarakat," tutup dia. Sebelumnya, Jokowi mengingatkan masyarakat agar berhati-hati dengan politikus sontoloyo jelang tahun politik. "Hati-hati, banyak politikus baik-baik, tapi banyak juga politikus sontoloyo. Lihat mana yang benar, mana yang tidak betul," kata dia, di Lapangan Ahmad Yani, Jakarta Selatan, Selasa (22/10). Jokowi kemudian menjelaskan bahwa ujaran 'sontoloyo' itu terlontar lantaran merasa jengkel dengan kondisi politik Indonesia yang penuh adu domba, fitnah yang memecah belah demi meraih jabatan. "Inilah kenapa kemarin saya kelepasan, saya sampaikan politikus sontoloyo, ya, itu. Jengkel saya," tutur mantan Wali Kota Solo ini. (ajb)