Masih Ada 60 Ribu Rumah di Pemalang Tak Layak Huni
PEMALANG - Memiliki rumah yang nyaman tentulah jadi dambaan setiap orang. Kondisi rumah yang baik dan layak huni mampu menambah rasa bahagia saat ditinggali bersama keluarga.
Namun kenyataannya tidak semua orang beruntung bisa memujudkan hal itu. Bahkan hingga kini masih ada sekitar 60 ribu rumah di Pemalang yang kondisinya tak layak.
Indikatornya, selain bangunan rumah yang buruk, juga tidak adanya sumber air ataupun sanitasi yang baik.
Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperkim) Pemalang Mugiatno membenarkan hal itu. Dia menyebut, data yang diperolehnya dari tahun 2015 jumlah rumah tidak layak huni mencapai 72 ribu, namun saat ini pelan-pelan mulai berkurang.
"Sekarang masih tersisa sekitar 60 ribu," katanya, Senin (23/9).
Jumlah itu mengalami penyusutan karena penyelesaian rumah tak layak huni menurutnya terus dilakukan secara bertahap setiap tahunnya oleh pemerintah dalam bentuk bantuan uang.
Pada 2019, kata dia, ada 1000 rumah tak layak huni yang akan diberi bantuan stimulan perumahan swadaya, dananya dari Kementerian PUTR. Setiap rumah mendapat anggaran masing-masing Rp17,5 juta. Uang itu digunakan untuk membantu meringankan biaya rehab.
"Awal Oktober bantuan baru diturunkan, karena saat ini masih verifikasi dan penyusunan RAB oleh fasilitator," terangnya.
Rumah tak layak huni rata tersebar di wilayah Kabupaten Pemalang. Untuk pemberian bantuan dilakukan atas dasar usulan dari pihak desa, selanjutnya akan diverifikasi oleh tim terkait keabsahannya.