Geger,Sampai Demo Emak-emak di Pemalang Ngadu Jadi Korban Penipuan Investasi Online
Pemalang - Sejumlah emak-emak di Kabupaten Pemalang mengadu menjadi korban investasi bodong via aplikasi online. Salah satu korban mengaku uangnya belasan juta rupiah tidak bisa ditarik.
Para emak-emak itu kemudian melakukan aksi di salah satu rumah leader di Desa Kuta, Kecamatan Belik, Pemalang. Leader itu yang sebelumnya menawari dan mengelola investasi tersebut.
Saat dimintai konfirmasi, Kepala Desa Kuta, Darmo Suwito mengaku dirinya juga baru mengetahui adanya kasus tersebut setelah ada aksi demo emak-emak.
Ya saya baru tahu soal ini. Kemarin saya datang ke lokasi (aksi), kita tenangkan, agar suasana kondusif dulu," kata Darmo, Selasa (19/11/2024).
Disebutnya, kasus ini sudah mendapatkan perhatian dari kepolisian. Nanti akan ada mediasi dari kepolisian dengan mengundang para pihak terkait.
Disebutnya, ada beberapa tingkatan keanggotaan berdasarkan kelas deposit, yakni dari anggota biasa hingga anggota Mahkota. Untuk anggota biasa setor 50 USD, profit 0,4 persen. Anggota perak, harus setor 500 USD profit 0,5 persen, anggota emas 800 USD dengan profit 0,7 persen, anggota platinum setor 1200 USD profit 0,8 persen, dan anggota mahkota 2000 USD. Keanggotaan itu dijelaskan dalam web yang kerap berganti-ganti.
"Semuanya dijelaskan dalam web itu. Ya, awalnya berjalan lancar, dari profit-profit itu saya kumpulkan dan di-WD. Saat itu bisa. Saya berpikir kenapa tidak DP (deposit) lebih besar saja, untuk keuntungan besar," katanya.
Beberapa temannya juga berpikiran serupa. Kemudian membeli keanggotaan VIP pada level yang lebih tinggi lagi. Level berikutnya yakni 500 dolar yang semestinya setor Rp 7,5 juta, namun disuruh setor Rp 8 juta.
"Kita ada tugas mengajak orang lain juga. Setiap mengajak orang dan mau bergabung, kita dapat komisi yang masuk ke akun kita," ucapnya.
Banyak orang yang percaya kegiatan investasi itu. Di media sosial seperti Facebook, diberitakan ada yang mendapat mobil dan motor.
"Saya pernah curiga, jika ini seperti MLM. Web-nya sering ganti-ganti tapi isinya sama saja. Dan kita tahu, saat web tidak bisa diakses lagi, kena scam," tambahnya.
Uang miliknya pun sudah tidak bisa ditarik seperti yang dijanjikan.
"Karena itu, kita kemarin melakukan aksi ke leadernya yang ada di Kuta, Belik. Kita juga tahu leadernya juga menjadi korban. Kita rencana akan melaporkan ke Polres Pemalang," katanya.
"Kerugian saya Rp 12 juta, ada juga yang baru ikut dua hari Rp 2,5 juta, yang baru ikut sehari Rp 1,7 juta," tambahnya.
Menurutnya, uang yang disetorkan setiap anggota tidak hanya ratusan ribu. Ada yang jutaan, puluhan juta, bahkan ada sepasang suami-istri yang memiliki akun berbeda, melakukan deposit total hingga Rp 160 juta.
"Ini link sekarang, bisa dibuka, sejak kemarin. Ini link di grup Telegram, tapi link nggak bisa dibuka," tambahnya