Kematian Karena Kolesterol Tinggi, Ini Penyebabnya
Jakarta
- Kolesterol tinggi atau juga dikenal sebagai hiperkolesterolemia,
merupakan faktor risiko utama penyebab penyakit jantung dan stroke.
Tubuh kita tetap membutuhkan kolesterol, tetapi tidak dalam jumlah yang banyak.
Kolesterol
adalah zat lemak yang dikenal sebagai lemak dan sangat penting untuk
fungsi normal tubuh. Namun, kadar yang terlalu tinggi dapat menyebabkan
masalah bagi kesehatan, mulai dari munculnya penyakit jantung hingga
berujung kematian. Situs kesehatan Web MD menjelaskan, kolesterol dalam
jumlah tinggi dapat menyebabkan penumpukan plak di arteri, sehingga
menyulitkan darah untuk mencapai jantung.
Hal
ini yang menyebabkan nyeri dada, atau disebut juga angina. Jika suplai
darah benar-benar diblokir, Anda akan mengalami serangan jantung.
Kadar
kolesterol harus diukur setidaknya sekali setiap lima tahun pada semua
orang di atas usia 20 tahun. Tes skrining yang biasanya dilakukan adalah
tes darah yang disebut profil lipid.
Para ahli merekomendasikan pengukuran kolesterol rutin pada pria usia 35 tahun dan lebih tua dan wanita usia 45 dan lebih tua.
Kadar
kolesterol normal Berdasarkan Web MD, profil lipoprotein untuk mengukur
kadar kolesterol meliputi total kolesterol, LDL (low-density
lipoprotein cholesterol, juga disebut kolesterol "jahat"), HDL
(high-density lipoprotein cholesterol, juga disebut kolesterol "baik"),
dan trigliserida (lemak yang dibawa dalam darah dari makanan yang kita
makan. Kelebihan kalori, alkohol, atau gula dalam tubuh diubah menjadi
trigliserida dan disimpan dalam sel-sel lemak di seluruh tubuh.)
Masih
dari sumber yang sama, kolesterol LDL dapat menumpuk di dinding arteri
Anda dan meningkatkan peluang Anda terkena penyakit jantung. Itulah
mengapa kolesterol LDL disebut sebagai kolesterol "jahat". Semakin
rendah jumlah kolesterol LDL Anda, semakin rendah risiko Anda. Jika LDL
Anda 190 atau lebih, itu dianggap sangat tinggi.
Ciri-ciri kolesterol tinggi
Apa saja gejala kolesterol tinggi?
Kolesterol
tinggi biasanya tidak menyebabkan gejala apa pun. Dilansir dari
Healthline, dalam banyak kasus kolesterol tinggi hanya menyebabkan
kejadian darurat. Misalnya, serangan jantung atau stroke.
Tes darah adalah satu-satunya cara untuk mengetahui apakah kolesterol Anda terlalu tinggi.
Penyebab kolesterol tinggi
Banyak
faktor yang dapat berkontribusi terhadap kolesterol darah tinggi,
termasuk faktor gaya hidup seperti merokok, diet yang tidak sehat, dan
kurang olahraga, serta memiliki kondisi kesehatan khusus, seperti
tekanan darah tinggi atau diabetes.
Pada laman NHS menyebut sejumlah gaya hidup yang dapat meningkatkan risiko kolesterol darah tinggi, yaitu:
1. Diet yang tidak sehat
2. Kurang olahraga atau aktivitas fisik - ini dapat meningkatkan tingkat "kolesterol jahat" atau kadar LDL
3.
Kegemukan - jika Anda kelebihan berat badan, kemungkinan Anda akan
memiliki kadar kolesterol LDL dan trigliserida yang lebih tinggi, dan
tingkat lipoprotein densitas tinggi yang lebih rendah (HDL)
4. Alkohol dalam jumlah berlebihan dapat meningkatkan kadar kolesterol dan trigliserida Anda
5.
Merokok. Bahan kimia dalam rokok yang disebut acrolein dapat mengurangi
kadar "kolesterol baik" (HDL). Bahan kimia tersebut membawa timbunan
lemak ke hati, yang menyebabkan penyempitan arteri (aterosklerosis).
Cara menurunkan kolesterol
Diet
vegetarian berbasis tanaman bisa menjadi pilihan untuk mengatasi
kolesterol tinggi karena diet ini sangat membantu menurunkan kadar
kolesterol, sebagaimana ditulis di penelitian Susan Levin, dkk.
"Diet
vegetarian untuk mengendalikan lemak dan bermanfaat bagi kesehatan
jantung termasuk pengurangan risiko serangan jantung, stroke dan
kematian dini," kata Susan Levin dari Komisi Dokter untuk pengobatan di
Washington.
Pola makan nabati meliputi sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, dan biji-bijian, yang kaya komponen serat, protein
Pola
makan nabati dapat menurunkan kolesterol total hingga 29,2 mg/dL.
Selanjutnya, dalam uji klinis, diet nabati menurunkan kolesterol total
sebesar 12,5 mg/dL.
Sumber : Tirto.id